BELAJAR DENGAN AUDIO
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
MAKALAH
Dosen
Pembimbing:
Dr.
Indrati Kusumaningrum,M.Pd
dibuat oleh:
Desfina
Dwiyany
(1303873)
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN (S2)
PASCA
SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Pertama
dan utama sekali marilah kita panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah
melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya bagi kita semua. Syalawat serta salam tidak
lupa kita tujukan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah
berkat Rahmat Allah, maka tugas yang penulis kerjakan ini dapat diselesaikan
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh dosen perkuliahan. Adapun tugas
yang dimaksud adalah pembuatan makalah dalam rangka melengkapi ketentuan
perkuliahan, yaitu dalam memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran dengan
judul “Belajar Dengan Audio” di
Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang (UNP).
Dalam
menyelesaikan tugas ini, penulis tidak terlepas dari bantuan orang lain
terutama sekali bantuan berupa bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing
mata kuliah, serta pihak lain yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih penulis pada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan, sehingga tugas ini
dapat selesai sebagaimana mestinya.
Penulis
menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, dalam
upaya lebih sempurnanya tulisan ini, penulis dengan segala kerendahan hati dan dengan
tangan terbuka menerima saran serta ide-ide yang bertujuan menyempurnakan
tulisan ini. Atas bantuannya, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
PENDAHULUAN
Jika kita ditanya aktivitas apa yang paling banyak dilakukan
oleh siswa didalam kelas, akankah anda menjawab membaca bahan
pembelajaran, menjawab pertanyaan, menceritakan apa yang sudah dipelajari atau
mengerjakan tes? Sebetulnya, sekolah dasar dan sekolah menengah adalah
menghabiskan 50% waktunya disekolah dengan hanya mendengarkan. .
Pentingnya pengalaman audio dalam kelas seharusnya tidak
diremehkan. Makalah ini mendiskusikan tentang media audio untuk merekam
dan mentransmisikan suara manusia atau suara lain untuk tujuan pembelajaan.
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai perbedaan mendengar dan menyimak, gangguan
yang terjadi dalam komunikasi audio serta penyebabnya, pengembangan kemampuan
menyimak serta bentuk-bentuk audio yang digunakan dalam proses pembelajaran.
BELAJAR
DENGAN AUDIO
A. Mendengar dan Menyimak
Mendengar
dan menyimak bukanlah hal yang sama, meskipun saling berkaitan. Sederhananya,
kita bisa katakan mendengar adalah proses fisiologis sementara menyimak adalah
proses psikologis.
Secara fisiologis, mendengar
adalah proses dimana gelombang suara yang memasuki telinga bagian luar
dipancarkan ke gendang telinga diubah menjadi getaran mekanis di telinga bagian
tengah, dan diubah di telinga bagian dalam menjadi sinyal (impulse) yang
bergerak menuju otak.
Secara psikologis, menyimak
dimulai dari kesadaran dan perhatian seseorang tentang suara atau pola
pembicaraan (menerima), yang dilanjutkan dengan identifikasi dan pengenalan
auditori spesifik (penguraian makna), dan berakhir dengan pemahaman (mengerti).
Dalam
mendengar dan menyimak terjadi proses komunikasi dan belajar. Hal ini terlihat
dimana pesan disandikan oleh pengirim dan dimaknai oleh penerima. Kualitas
pesan dipengaruhi oleh kemampuan pengirim dalam menyampaikan pesan secara jelas
dan logis. Sedangkan kemampuan memahami
pesan yang diuraikan bergantung pada kemampuan si penerima dalam
memahaminya.
Secara
rinci, proses mendengar dan menyimak ini terdiri dari empat tahapan yaitu:
1.
Encoding/Menyandikan
2.
Hearing/Mendengar
3.
Listening/Menyimak
4.
Decoding/Memahami
Jika
dalam sebuah proses komunikasi pembelajaran guru berfungsi sebagai penyampai
informasi maka bentuk proses komunikasi yang terjadi sebagai berikut ini:
Dari
gambar diatas bisa dikatakan bahwa, dalam penyampaian informasi proses
komunikasi yang terjadi diawali dengan encoding/menyandikan. Kemudian terjadi
filterisasi yang berpengaruh terhadap pengurangan makna yang disampaikan
kebentuk yang lebih kecil dimana ini menjadi poin utama atau maksud utama dari
komunikasi yang diterima oleh pendengar.
Sebaliknya,
jika guru disini menjadi pendengar, maka proses yang terjadi sedikit berbeda
dengan arah kerucutnya berbeda, seperti gambar berikut ini:
B.
Gangguan
Dalam Komunikasi Audio
Hambatan
atau gangguan dalam komunikasi audio dapat terjadi dalam tiap tahapan proses komunikasi seperti
berikut:
1. Encoding/Menyandikan
Komunikasi
berkurang karena kurangnya kemampuan pengirim dalam menyampaikan gagasan.
2. Hearing/Mendengar
Komunikasi
berkurang karena kelelahan auditori, gangguan pendengaran dan lainnya.
3. Listening/Menyimak
Komunikasi
berkurang karena kurangnya kemampuan si penerima.
4. Decoding/Memahami
Komunikasi
berkurang karena kurangnya kemampuan si penerima dalam memahami gagasan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
gangguan komunikasi diatas yaitu:
1. Volume
suara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika suara terlalu rendah,
pelajar akan kesulitan dalam memaknai pesan. Jika terlalu tinggi, pelajar cendrung
berhenti untuk mendengar suara yang menggangu.
2. Suara
yang monoton seperti suara berdengung memicu kelelahan auditori (proses
kehilangan perlahan-lahan/ kehilangan kesadaran akan sebuah sumber suara-
sebuah proses yang meliputi fisiologis dan psikologis)
3. Kemampuan
mendengar seseorang mungkin terhambat secara fisik. Ketika seseorang demam,
kemampuan mendengarnya dalam keadaan
kelas yang bising jadi terhambat
4. Kurangnya
latar belakang pengalaman pelajar untuk mendalami dan memahami pesan. Sangat
penting bagi seorang guru untuk menggunakan kosa kata yang dikana dan bentuk
bahasa yang bisa dipahami pelajar.
C.
Teknik-teknik
Meningkatkan Kemampuan Menyimak
1. Panduan
Menyimak
Berikan
pelajar beberapa tujuan atau pertanyaan untuk panduan mereka menyimak. Mulailah
dari paragraph singkat lalu tingkatkan panjang potongan paragraph secara
bertahap.
2. Beri
Pengarahan
Beri
pelajar pengarahan dalam bentuk rekaman audio yang telah disiapkan. Kemudian
evaluasi kemampuan mereka dalam mengikuti arahan dengan memeriksa hasil kerja
dari aktifitas tersebut.
3. Mintalah
pelajar untuk menyimak gagasan utama,rincian atau kesimpulan
Mintalah
pelajar untuk menyimak gagasan utamadan menuliskannya. Gunakan teknil ini jika
anda menginginkan pelajar untuk mebuat detail atau rincian dan kesimpulan dari
paragraph.
4. Gunakan
konteks dalam menyimak
Pelajar
yang lebih muda bisa belajar untuk membedakan makna dalam konteks auditori
dengan menyimak kalimat yang terdapat kata-kata yang hilang lalu melengkapinya
dengan kata yang tepat.
5. Menganalisis
struktur presentasi
Mintalah
pelajar untuk membuat outline sebuah presentasi lisan. Kemudian anda akan bisa
menentukan seberapa baik mereka bisa melihat gagasan utama dan mengidentifikasi
sub topiknya.
6. Bedakan
antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan
Setelah
menyimak sebuah presentasi lisan, mintalah pelajar untuk mengidentifikasi
gagasan utama lalu mengurutkannya. Teknik sederhana bagi pelajar sekolah dasar
adalah dengan menyuruh mereka mengidentifikasi kata-kata yang tidak sesuai
dalam kalimat atau kalimat yang tidak sesuai dalam paragraph.
D.
Bentuk
Audio Digital dan Analog Dalam Pembelajaran
Audio
terbagi dalam dua format utama yaitu: digital dan analog. Dalam perekaman
digital, suara (apakah itu dalam bentuk musik, pidato atau suara) diubah
menjadi informasi biner.
Audio digital melingkupi berbagai
format dan cara-cara penyimpanan untuk mengakses berkas-berkas seperti streaming
dan podcasting. Materi pendidikan dalam format audio digital bisa dibeli dalam
bentuk cakram padat, diunduh dalam bentuk MP3, diunduh sebagai berkas WAV dari
Web, atau dibuat oleh guru dan siswa. Rekaman digital ini nantinya diputar
dalam berbagai bentuk.
- Audio
Digital
Berkas
digital disimpan dalam perangkat
penyimpanan digital seperti CD, hard drive, computer, flash drive, atau perekam
digital yang dipegang. Berkas digital biasanya disimpan dalam format MP3 atau
WAV.
a. Cakram Padat
Teknologi
cakram padat (CD) telah menjadi format standar dalam pendidikan. CD menyimpan
musik atau suara-suara lainnya dalam bentuk bit-bit informasi digital dan bisa merekam
informasi sampai 80 menit.
Kelebihan
dan kekurangan penggunaan CD:
·
Pengguna CD
dapat dengan mudah menempatkan pilihan di cakram dan memutarnya sesuai
keinginan.
·
Informasi bisa secara
selektif diakses oleh pelajar atau diprogram oleh pengajar;
·
Tahan terhadap
kerusakan. Jika ada noda bisa dibersihkan dan bila terdapat goresan yang biasa tidak mempengaruhi
pemutaran kembali.
·
Ketentuan
hakcipta harus diperiksa ketika menyertakan materi atau music yang telah
direkam sebelumnya
b.
MP3
Berkas audio yang ada dalam bentuk MP3
memakai kompresi audio untuk menyusutkan besar berkas audio kedalam ukuran yang
lebih kecil yang bisa dengan cepat dan mudah didapat di internet.
Kelebihan
dan kekurangan MP3:
· Teknologi
kompresi audio MP3 mengurangi waktu unggah dan unduh serta jumlah tempat penyimpanan
· MP3
merupakan standar “terbuka” yang artinya tersedia bagi siapa saja yang
mengakses internet
· Peranti
lunak yang dibutuhkan computer untuk menggunakan berkas audio MP3 gratis bagi
para pengguna.
· Sisi
buruknya adalah masalah hak cipta harus
diperhatikan, tidak seluruh situs menyediakan salinan musik yang legal.
c.
WAV
WAV
merupakan versi digital dari audio analog yang dibuat dengan menggunakan kartu
suara computer dan peranti lunak untuk mengubah dan menyimpan berkas dalam format
digital.
· Keuntungan
penggunaan WAV adalah berkas audio yang berkualitas tinggi dan penggunaan
saluran berganda untuk suara.
· Berkas
audio WAV bisa disimpan dalam bentuk penyimpanan digital apapun seperti CD,
flash drive, atau jaringan untuk individu dalam computer.
· Keterbatasan
dari berkas WAV adalah mereka cenderung merupakan berkas berkapasitas besar,
sehingga sebagian besar klip audio WAV harus pendek durasinya.
- Audio
Analog
Audio
analog biasanya dalam bentuk kaset audio
dan merupakan sumber yang umum digunakan dalam kelas untuk sarana membaca,
kotak aktivitas dan pembelajaran individu
Kelebihan
dan kekurangan kaset audio:
· Kaset
audio bisa dipakai untuk merekam rekaman sendiri dengan mudah dan ekonomis.
· Jika
isinya telah lama atau lama tidak dipakai, kita bisa menghapus sinyal maknetik
didalam rekaman itu dan memakainya lagi.
· Kaset
audio ini tahan lama, mudah dipakai, tidak mudah rusak dan mudah disimpan.
· Kaset
yang durasinya lama bisa kusut didalam mesin pemutar karena tipisnya kaset.
· Respon
frekwensi dari pemutar kaset tidak sebaik alat digital dan biaya memperbaikinya
lebih mahal daripada membeli perekam digital berkualitas tinggi yang bisa
menyimpan berkas dalam jumlah besar.
Mengakses
Audio
Mengakses
serta menyimak brkas audio digital bisa meggunakan berbagai macam cara
diantaranya yaitu melalui:
a. Audio
Streaming
Berkas
audio dikirim dalam bentuk paket-paket ke computer yang memberi kesempatan
pengguna untuk menyimak bagian pertama dari berkas sementara sisanya sedang
diunduh. MP3 tersedia bagi siapa saja yang memiliki akses internet. Perangkat
lunak yang digunakan computer untuk
memutar MP3 tersedia secara gratis.
b. Podcasting
Merupakan
perekam audio dalam bentuk MP3 yang disebarkan melalui internet. Berkas audio
bisa dikirim secara otomatis ke para pelanggan dan disimpan dalam computer
untuk didengarkan. Berkas ini harus diunduh secara komplit sebelum kita bisa
mendengarnya. Dengan peranti lunak podcasting, pelajar dan guru bisa membuat berita
serta dokumenter sendiri. Para pelanggan bisa mengunduh dan mendengarkannya
pada computer masing-masing atau pada pemutar audio portable.
c. Radio
Internet
Merupakan
stasiun radio dalam internet yang menawarkan berbagai macam program-musik,
olahraga, ilmu pengetahuan dan lainnya. Siaran langsung atau rekaman dari
seluruh dunia bisa diputar dalam computer yang bisa meningkatkan kemampuan
bahasa, kajian sosial, ilmu pengetahuan,dan peristiwa terkini.
d. Audio
Digital Portable
Memungkinkan
pengguna untuk membawa berkas audio mereka. Kebanyakan orang menggunakannya
sebagai pemutar music seperti Ipod. Disamping
mudah ditempatkan ditangan atau disaku, alat ini bisa menyimpan ribuan
lagu atau berkas suara yang disalin melalui komputer.
Membuat Audio
Teknologi
perekaman audio memungkinkan para siswa untuk mendiktekan catatan, mempraktekan
bahasa asing,atau melakukan wawancara di dalam komunitas. Lebih dari sekedar
pemutar music, perangkat audio saat ini merupakan alat yang mudah dibawa untuk
merekam suara, mendengar serta menyimak berita dalam bentuk suara.
a.
Musikal Instrument Digital Interface
Memungkinkan
para siswa untuk menciptakan musik dengan fokus pada gagasan musik daripada cara-cara
memainkan instrument atau menyimak notasi music.
b. Peranti Lunak Synthesizer Digital
Dengan
peranti lunak synthesizer digital, pelajar bisa membuat musik asli, program
radio, dan material untuk portofolio mereka. Mereka bisa membuat presentasi
audio mereka sendiri dengan menggunakan peranti lunak yang memberi siswa hasil
yang sempurna.
Keuntungan
Audio
a. Tersedia
di mana-mana, mudah digunakan dan bisa dibawa kemana-mana seperti: MP3 devices,
CD player, audiocassette recorder.
b. Tidak
mahal karena alat penyimpanan berkas bisa dihapus dan dipakai lagi.
c. Bisa
direproduksi, kaset audio dan berkas digital bisa digandakan dengan menggunakan
peranti lunak dan perlengkapan yang sesuai dengan memperhatikan panduan hak cipta.
d. Menyertakan
pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran. Pelajar yang memiliki kemampuan
membaca terbatas bisa belajar dari media audio dengan mendengarkan dan
mengikutinya dalam bentuk visual secara tertulis.
e. Menyediakan
informasi terbaru. Audio berbasis WEB sering menampilkan presentasi atau
penampilan secara langsung.
f. Sesuai
untuk pengajaran bahasa asing karena mereka tidak hanya bisa mendengar
pengucapan kosa kata dari orang aslinya tetapi juga bisa membandingkan
pengucapan yang siswa lakukan.
g. Merangsang.
Media audio bisa memberikan rangsangan membaca dan menyimak bagi guru,
menampilkan pesan dengan tegas dan audio bisa sangat serbaguna.
h. Tahan
kerusakan.
Keterbatasan
Audio
a. Masalah
hak cipta. Karna audio bisa dengan mudah diciplak, bisa mengarah pada
pelanggaran hak cipta.
b. Tidak
memantau perhatian. Pemutar audio tidak bisa memantau perhatian pelajar.
c. Tahapan.
Penentuan tahapan yang sesuai untuk menampilkan informasi bisa menjadi sulit
jika pelajar kurang perhatian.
d. Urutan
kaku. Urutan presentasi audio terasa kaku.
e. Kesulitan
dalam menempatkan segmen. Sulit untuk menempatkan beberapa bagian yang spesifik
dalam sebuah kaset.
f. Berpotensi
terjadi penghapusan tidak disengaja. Kaset bisa dengan mudah dihapus yang
kemudian bisa menjadi masalah.
E. Penggunaan Audio Dalam Pengajaran
Salah satu contoh penerapan media
audio dalam pengajaran bisa dilihat melalui pelajaran bahasa inggris. Contohnya
sebagai berikut:
Mata
Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester
: IX/I
Standar Kompetensi :
Mendengarkan.
Kompetensi Dasar : Merespon makna dalam monolog pendek
sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar
dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks
berbentuk narative.
A. Tujuan Pelajaran
Ø Memahami
teks monolog yang diperdengarkan berupa teks lagu berbahasa Inggris.
Ø
Melengkapi kata-kata dalam teks monolog pendek.
Ø
Mengidentifikasi kosa kata yang ditemukan dalam teks monolog pendek.
Ø Memberikan
komentar terkait materi
B. Materi Pelajaran
Ø
Teks monolog pendek berupa teks lagu
C. Kegiatan Siswa
1.
Guru memperdengarkan sebuah lagu melalui audio dan siswa menyimak lagu yang
diperdengarkan.
2.
Guru memutarkan lagu secara berulang-ulang dan siswa melengkapi missing words
dalam teks lagu.
3.
Siswa mengidentifikasi dan mengkategorikan kosa kata dan tata bahasa yang
kemungkinan besar muncul dalam mendengarkan topic materi.
4.
Siswa dan guru secara bersama-sama membahas hasil dari kegiatan mendengarkan
yang telah dilakukan oleh siswa.
5.
Siswa memberikan komentar tentang materi yang telah dipelajari
D. Sumber dan Media
Ø Tape audio / Kaset /
CD
Ø Teks lagu
E. Penilaian
Ø Bentuk instrument.
- Tes tulis
: melengkapi kata yang hilang didalam teks
- Mengkategorikan
bentuk kata
Ø Pedoman pengskoran untuk
melengkapi kata yang hilang:
Uraian
|
Score
|
Total score
|
1.
Menuliskan jawaban benar dan penulisan
kata tepat
|
2
|
|
2.
Menuliskan jawaban tapi salah
|
1
|
3.
Tidak menuliskan jawaban sama sekali
|
0
|
Nilai akhir: Jumlah skor x 100
Jumlah Soal
KESIMPULAN
Materi
ini menekankan pada pentingnya penggunaan audio dalam proses belajar dan
mengajar. Dari sini kita bisa melihat bahwa proses mendengar dan menyimak
memiliki perbedaan dimana menyimak membutuhkan pemahaman untuk mendapatkan inti
dari sebuah informasi. Kemampuan menyimak ini dapat dikembangkan melalui
beberapa teknik yang diantaranya yaitu melalui pemberian panduan dan arahan pada siswa pada saat
proses menyimak, mencari gagasan utama, detail serta simpulan, penggunaan
konteks dalam menyimak dan penganalisaan struktur presentasi.
Akan
tetapi dalam proses menyimak ini, terkadang bisa terjadi gangguan atau hambatan
dalam tiap tahapan proses komunikasi audio yang meliputi: encoding / menyandikan, hearing / mendengar, listening
/ menyimak dan decoding / memahami. Gangguan ini muncul akibat pengaruh dari
volume, kelelahan auditori, kemampuan individu dan kurangnya latar belakang
pengalaman untuk memahami informasi.
Adapun
bentuk audio bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu: digital dan analog. Kedua
bentuk audio ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaannya
dalam pembelajaran di kelas tergantung pada materi yang akan diajarkan.