Senin, 26 Mei 2014

MEDIA PEMBELAJARAN

TUGAS RANCANGAN PEMBELAJARAN

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah media pembelajaran

Dosen Pengampu:

Dr. Indrati Kusumaningrum, M.Pd

 

Oleh:

Desfina Dwiyany (1303873)

 

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN (S2)

 PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

 

PENDAHULUAN

Proses merupakan hal utama dalam menetukan tercapai atau tidak tercapainya suatu tujuan dalam kegiatan belajar mengajar. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Dalam proses belajar mengajar, ada banyak hal yang mempengaruhi diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan,penggunaan alat atau media serta metode/teknik . Pada kenyataannnya, apa yang terjadi dalam pembelajaran seringkali proses ini berlangsung tidak efektif. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan apa yang diharapkan diakhir pembelajaran tidak dapat tercapai bahkan terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar.

Dengan bantuan media, pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukaan metode yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan serta menciptakan iklim yang sehat diantara peserta didik. Bahkan alat/media ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses belajar mengajar akan dapat berjalan efektif

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Pemanfaatan media dalam pembelajaran salah satunya bisa diterapkan melalui penggunaan model pembelajaran assure. Model ASSURE ini merupakan suatu rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan  bermakna bagi peserta didik (Smaldino, dkk.,2008:87). Pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik. Tahapan tersebut menurut Smaldino adalah sebagai berikut:

Ø  Analyze Learner

Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal.

 

Ø  State Standart and Objective

Dengan menentukan standard an tujuan diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.

 

Ø  Select Strategies, Technology, Media, And Materials 

Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.

Ø  Utilize Technology, Media And Materials 

Memanfaatkan teknologi, media dan bahan yang tersedia sebaik mungkin dalam pembelajaran.

 

 

Ø  Require Learner Parcipation 

Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi  dan media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk  memiliki pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan memberi informasi kepada siswa.

 

Ø  Evaluate And Revise 

Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran.

 

PEMBAHASAN

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/Semester : IX/I

Standar Kompetensi  : Mendengarkan.

     Kompetensi Dasar :  Merespon makna dalam monolog pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk narative.

A. Tujuan Pelajaran

Ø  Memahami teks monolog yang diperdengarkan berupa teks lagu berbahasa Inggris.

Ø  Melengkapi kata-kata dalam teks monolog pendek.

Ø  Mengidentifikasi kosa kata yang ditemukan dalam teks monolog pendek.

Ø  Memberikan komentar terkait materi

 

B. Materi Pelajaran

Ø  Teks monolog pendek berupa teks lagu

C. Kegiatan Siswa

1.     Guru memperdengarkan sebuah lagu menggunakan kaset audio dan siswa menyimak lagu yang diperdengarkan.

2.     Guru memutarkan lagu secara berulang-ulang dan siswa melengkapi missing words dalam teks lagu.

3.      Siswa mengidentifikasi dan mengkategorikan kosa kata dan tata bahasa yang kemungkinan besar muncul dalam mendengarkan topic materi.

4.     Siswa dan guru secara bersama-sama membahas hasil dari kegiatan mendengarkan yang telah dilakukan oleh siswa.

5.     Siswa memberikan komentar tentang materi yang telah dipelajari

D. Sumber dan Media

Ø  Tape audio / Kaset / CD

Ø  Teks lagu

E. Penilaian

Ø  Bentuk instrument.

-        Tes tulis : melengkapi kata yang hilang didalam teks

-        Mengkategorikan bentuk kata

 

 

 

 

                  Ø Pedoman pengskoran  untuk melengkapi kata yang hilang:

                       Uraian

    Score

Total score

1.     Menuliskan jawaban benar dan  penulisan kata tepat

2

2.     Menuliskan jawaban tapi salah

1

3.     Tidak menuliskan jawaban sama sekali

0

 

Nilai akhir:    Jumlah skor  x 100

                              Jumlah Soal

 

 

KESIMPULAN

Dalam memberikan pembelajaran pendidik harus bisa menjadikan bagaimana pembelajaran tersebut dapat membentuk peserta didik yang memiliki sikap, kecerdasan dan keterampilan sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai itu semua ada beberapa hal yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajarannya yaitu seperti guru harus bisa menggunakan media, metode, strategi, teknik atau pun model pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai oleh guru adalah model pembelajaran ASSURE yang mana model ini merupakan suatu rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan  bermakna bagi peserta didik.

 

 

 

Selasa, 06 Mei 2014


BELAJAR DENGAN AUDIO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran

MAKALAH

 

Dosen Pembimbing:

Dr. Indrati Kusumaningrum,M.Pd
 


dibuat oleh:
  

Desfina Dwiyany

(1303873)
 

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN (S2)

PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2014

 

KATA PENGANTAR

Pertama dan utama sekali marilah kita panjatkan Puji dan Syukur  kehadirat Allah SWT, yang mana telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya bagi kita semua. Syalawat serta salam tidak lupa kita tujukan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah berkat Rahmat Allah, maka tugas yang penulis kerjakan ini dapat diselesaikan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh dosen perkuliahan. Adapun tugas yang dimaksud adalah pembuatan makalah dalam rangka melengkapi ketentuan perkuliahan, yaitu dalam memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran dengan judul “Belajar Dengan Audio” di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang (UNP).

Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis tidak terlepas dari bantuan orang lain terutama sekali bantuan berupa bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah, serta pihak lain yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih penulis pada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan, sehingga tugas ini dapat selesai sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, dalam upaya lebih sempurnanya tulisan ini, penulis dengan segala kerendahan hati dan dengan tangan terbuka menerima saran serta ide-ide yang bertujuan menyempurnakan tulisan ini. Atas bantuannya, penulis ucapkan terima kasih.

 

                                                                                                Penulis
 

PENDAHULUAN

Jika kita ditanya aktivitas apa yang paling banyak dilakukan oleh siswa didalam kelas, akankah anda menjawab  membaca bahan pembelajaran, menjawab pertanyaan, menceritakan apa yang sudah dipelajari atau mengerjakan tes? Sebetulnya, sekolah dasar dan sekolah menengah adalah menghabiskan 50%  waktunya disekolah dengan hanya mendengarkan. .  Pentingnya pengalaman audio dalam kelas seharusnya tidak diremehkan.  Makalah ini mendiskusikan tentang media audio untuk merekam dan mentransmisikan suara manusia atau suara lain untuk tujuan pembelajaan.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perbedaan mendengar dan menyimak, gangguan yang terjadi dalam komunikasi audio serta penyebabnya, pengembangan kemampuan menyimak serta bentuk-bentuk audio yang digunakan dalam proses pembelajaran.
 
BELAJAR DENGAN AUDIO

A.      Mendengar dan Menyimak

Mendengar dan menyimak bukanlah hal yang sama, meskipun saling berkaitan. Sederhananya, kita bisa katakan mendengar adalah proses fisiologis sementara menyimak adalah proses psikologis.
             Secara fisiologis, mendengar adalah proses dimana gelombang suara yang memasuki telinga bagian luar dipancarkan ke gendang telinga diubah menjadi getaran mekanis di telinga bagian tengah, dan diubah di telinga bagian dalam menjadi sinyal (impulse) yang bergerak menuju otak.
             Secara psikologis, menyimak dimulai dari kesadaran dan perhatian seseorang tentang suara atau pola pembicaraan (menerima), yang dilanjutkan dengan identifikasi dan pengenalan auditori spesifik (penguraian makna), dan berakhir dengan pemahaman (mengerti).
Dalam mendengar dan menyimak terjadi proses komunikasi dan belajar. Hal ini terlihat dimana pesan disandikan oleh pengirim dan dimaknai oleh penerima. Kualitas pesan dipengaruhi oleh kemampuan pengirim dalam menyampaikan pesan secara jelas dan logis. Sedangkan kemampuan memahami  pesan yang diuraikan bergantung pada kemampuan si penerima dalam memahaminya.
Secara rinci, proses mendengar dan menyimak ini terdiri dari empat tahapan yaitu:

1.        Encoding/Menyandikan

2.        Hearing/Mendengar

3.        Listening/Menyimak

4.        Decoding/Memahami
Jika dalam sebuah proses komunikasi pembelajaran guru berfungsi sebagai penyampai informasi maka bentuk proses komunikasi yang terjadi sebagai berikut ini:
 
Dari gambar diatas bisa dikatakan bahwa, dalam penyampaian informasi proses komunikasi yang terjadi diawali dengan encoding/menyandikan. Kemudian terjadi filterisasi yang berpengaruh terhadap pengurangan makna yang disampaikan kebentuk yang lebih kecil dimana ini menjadi poin utama atau maksud utama dari komunikasi yang diterima oleh pendengar.

 

Sebaliknya, jika guru disini menjadi pendengar, maka proses yang terjadi sedikit berbeda dengan arah kerucutnya berbeda, seperti gambar berikut ini:

B.       Gangguan Dalam Komunikasi Audio
Hambatan atau gangguan dalam komunikasi audio dapat terjadi  dalam tiap tahapan proses komunikasi seperti berikut:
1.    Encoding/Menyandikan
Komunikasi berkurang karena kurangnya kemampuan pengirim dalam menyampaikan gagasan.

2.    Hearing/Mendengar

Komunikasi berkurang karena kelelahan auditori, gangguan pendengaran dan lainnya.

3.    Listening/Menyimak

Komunikasi berkurang karena kurangnya kemampuan si penerima.

4.    Decoding/Memahami

Komunikasi berkurang karena kurangnya kemampuan si penerima dalam memahami gagasan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan gangguan komunikasi diatas yaitu:
1.    Volume suara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika suara terlalu rendah, pelajar akan kesulitan dalam memaknai pesan. Jika terlalu tinggi, pelajar cendrung berhenti untuk mendengar suara yang menggangu.
2.    Suara yang monoton seperti suara berdengung memicu kelelahan auditori (proses kehilangan perlahan-lahan/ kehilangan kesadaran akan sebuah sumber suara- sebuah proses yang meliputi fisiologis dan psikologis)
3.    Kemampuan mendengar seseorang mungkin terhambat secara fisik. Ketika seseorang demam, kemampuan  mendengarnya dalam keadaan kelas yang bising jadi terhambat
4.    Kurangnya latar belakang pengalaman pelajar untuk mendalami dan memahami pesan. Sangat penting bagi seorang guru untuk menggunakan kosa kata yang dikana dan bentuk bahasa yang bisa dipahami pelajar.

C.      Teknik-teknik Meningkatkan Kemampuan Menyimak

1.    Panduan Menyimak
Berikan pelajar beberapa tujuan atau pertanyaan untuk panduan mereka menyimak. Mulailah dari paragraph singkat lalu tingkatkan panjang potongan paragraph secara bertahap.
2.    Beri Pengarahan
Beri pelajar pengarahan dalam bentuk rekaman audio yang telah disiapkan. Kemudian evaluasi kemampuan mereka dalam mengikuti arahan dengan memeriksa hasil kerja dari aktifitas tersebut.

3.    Mintalah pelajar untuk menyimak gagasan utama,rincian atau kesimpulan

Mintalah pelajar untuk menyimak gagasan utamadan menuliskannya. Gunakan teknil ini jika anda menginginkan pelajar untuk mebuat detail atau rincian dan kesimpulan dari paragraph.

4.    Gunakan konteks dalam menyimak
Pelajar yang lebih muda bisa belajar untuk membedakan makna dalam konteks auditori dengan menyimak kalimat yang terdapat kata-kata yang hilang lalu melengkapinya dengan kata yang tepat.
5.    Menganalisis struktur presentasi
Mintalah pelajar untuk membuat outline sebuah presentasi lisan. Kemudian anda akan bisa menentukan seberapa baik mereka bisa melihat gagasan utama dan mengidentifikasi sub topiknya.

6.    Bedakan antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan
Setelah menyimak sebuah presentasi lisan, mintalah pelajar untuk mengidentifikasi gagasan utama lalu mengurutkannya. Teknik sederhana bagi pelajar sekolah dasar adalah dengan menyuruh mereka mengidentifikasi kata-kata yang tidak sesuai dalam kalimat atau kalimat yang tidak sesuai dalam paragraph.

D.      Bentuk Audio Digital dan Analog Dalam Pembelajaran

Audio terbagi dalam dua format utama yaitu: digital dan analog. Dalam perekaman digital, suara (apakah itu dalam bentuk musik, pidato atau suara) diubah menjadi informasi biner.

            Audio digital melingkupi berbagai format dan cara-cara penyimpanan untuk mengakses berkas-berkas seperti streaming dan podcasting. Materi pendidikan dalam format audio digital bisa dibeli dalam bentuk cakram padat, diunduh dalam bentuk MP3, diunduh sebagai berkas WAV dari Web, atau dibuat oleh guru dan siswa. Rekaman digital ini nantinya diputar dalam berbagai bentuk.

  1. Audio Digital

Berkas digital disimpan dalam  perangkat penyimpanan digital seperti CD, hard drive, computer, flash drive, atau perekam digital yang dipegang. Berkas digital biasanya disimpan dalam format MP3 atau WAV.

a.  Cakram Padat

Teknologi cakram padat (CD) telah menjadi format standar dalam pendidikan. CD menyimpan musik atau suara-suara lainnya dalam bentuk bit-bit informasi digital dan bisa merekam informasi sampai 80 menit.

Kelebihan dan kekurangan penggunaan CD:

·         Pengguna CD dapat dengan mudah menempatkan pilihan di cakram dan memutarnya sesuai keinginan.

·         Informasi bisa secara selektif diakses oleh pelajar atau diprogram oleh pengajar;

·         Tahan terhadap kerusakan. Jika ada noda bisa dibersihkan dan bila terdapat  goresan yang biasa tidak mempengaruhi pemutaran kembali.

·         Ketentuan hakcipta harus diperiksa ketika menyertakan materi atau music yang telah direkam sebelumnya

b. MP3

Berkas audio yang ada dalam bentuk MP3 memakai kompresi audio untuk menyusutkan besar berkas audio kedalam ukuran yang lebih kecil yang bisa dengan cepat dan mudah didapat di internet.
Kelebihan dan kekurangan MP3:

·      Teknologi kompresi audio MP3 mengurangi waktu unggah dan unduh  serta jumlah tempat penyimpanan

·      MP3 merupakan standar “terbuka” yang artinya tersedia bagi siapa saja yang mengakses internet

·      Peranti lunak yang dibutuhkan computer untuk menggunakan berkas audio MP3 gratis bagi para pengguna.

·      Sisi buruknya adalah masalah hak cipta  harus diperhatikan, tidak seluruh situs menyediakan salinan musik yang legal.

c.  WAV

WAV merupakan versi digital dari audio analog yang dibuat dengan menggunakan kartu suara computer dan peranti lunak untuk mengubah dan menyimpan berkas dalam format digital.

·      Keuntungan penggunaan WAV adalah berkas audio yang berkualitas tinggi dan penggunaan saluran berganda untuk suara.

·      Berkas audio WAV bisa disimpan dalam bentuk penyimpanan digital apapun seperti CD, flash drive, atau jaringan untuk individu dalam computer.

·      Keterbatasan dari berkas WAV adalah mereka cenderung merupakan berkas berkapasitas besar, sehingga sebagian besar klip audio WAV harus pendek durasinya.

  1. Audio Analog

Audio analog biasanya dalam bentuk  kaset audio dan merupakan sumber yang umum digunakan dalam kelas untuk sarana membaca, kotak aktivitas dan pembelajaran individu

Kelebihan dan kekurangan kaset audio:

·      Kaset audio bisa dipakai untuk merekam rekaman sendiri dengan mudah dan ekonomis.

·      Jika isinya telah lama atau lama tidak dipakai, kita bisa menghapus sinyal maknetik didalam rekaman itu dan memakainya lagi.

·      Kaset audio ini tahan lama, mudah dipakai, tidak mudah rusak dan mudah disimpan.

·      Kaset yang durasinya lama bisa kusut didalam mesin pemutar karena tipisnya kaset.

·      Respon frekwensi dari pemutar kaset tidak sebaik alat digital dan biaya memperbaikinya lebih mahal daripada membeli perekam digital berkualitas tinggi yang bisa menyimpan berkas dalam jumlah besar. 

Mengakses Audio

Mengakses serta menyimak brkas audio digital bisa meggunakan berbagai macam cara diantaranya yaitu melalui:

a.    Audio Streaming

Berkas audio dikirim dalam bentuk paket-paket ke computer yang memberi kesempatan pengguna untuk menyimak bagian pertama dari berkas sementara sisanya sedang diunduh. MP3 tersedia bagi siapa saja yang memiliki akses internet. Perangkat lunak yang digunakan computer  untuk memutar MP3 tersedia secara gratis.

b.    Podcasting

Merupakan perekam audio dalam bentuk MP3 yang disebarkan melalui internet. Berkas audio bisa dikirim secara otomatis ke para pelanggan dan disimpan dalam computer untuk didengarkan. Berkas ini harus diunduh secara komplit sebelum kita bisa mendengarnya. Dengan peranti lunak podcasting, pelajar dan guru bisa membuat berita serta dokumenter sendiri. Para pelanggan bisa mengunduh dan mendengarkannya pada computer masing-masing atau pada pemutar audio portable.

c.    Radio Internet

Merupakan stasiun radio dalam internet yang menawarkan berbagai macam program-musik, olahraga, ilmu pengetahuan dan lainnya. Siaran langsung atau rekaman dari seluruh dunia bisa diputar dalam computer yang bisa meningkatkan kemampuan bahasa, kajian sosial, ilmu pengetahuan,dan peristiwa terkini.

d.   Audio Digital Portable

Memungkinkan pengguna untuk membawa berkas audio mereka. Kebanyakan orang menggunakannya sebagai pemutar music seperti Ipod. Disamping  mudah ditempatkan ditangan atau disaku, alat ini bisa menyimpan ribuan lagu atau berkas suara yang disalin melalui komputer.

   Membuat Audio

Teknologi perekaman audio memungkinkan para siswa untuk mendiktekan catatan, mempraktekan bahasa asing,atau melakukan wawancara di dalam komunitas. Lebih dari sekedar pemutar music, perangkat audio saat ini merupakan alat yang mudah dibawa untuk merekam suara, mendengar serta menyimak berita dalam bentuk suara.

a.  Musikal Instrument Digital Interface

Memungkinkan para siswa untuk menciptakan musik dengan fokus pada gagasan musik daripada cara-cara memainkan instrument atau menyimak notasi music.

b.  Peranti Lunak Synthesizer Digital

Dengan peranti lunak synthesizer digital, pelajar bisa membuat musik asli, program radio, dan material untuk portofolio mereka. Mereka bisa membuat presentasi audio mereka sendiri dengan menggunakan peranti lunak yang memberi siswa hasil yang sempurna.

Keuntungan Audio

a.    Tersedia di mana-mana, mudah digunakan dan bisa dibawa kemana-mana seperti: MP3 devices, CD player, audiocassette recorder.

b.    Tidak mahal karena alat penyimpanan berkas bisa dihapus dan dipakai lagi.

c.    Bisa direproduksi, kaset audio dan berkas digital bisa digandakan dengan menggunakan peranti lunak dan perlengkapan yang sesuai dengan memperhatikan panduan hak cipta.

d.   Menyertakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran. Pelajar yang memiliki kemampuan membaca terbatas bisa belajar dari media audio dengan mendengarkan dan mengikutinya dalam bentuk visual secara tertulis.

e.    Menyediakan informasi terbaru. Audio berbasis WEB sering menampilkan presentasi atau penampilan secara langsung.

f.     Sesuai untuk pengajaran bahasa asing karena mereka tidak hanya bisa mendengar pengucapan kosa kata dari orang aslinya tetapi juga bisa membandingkan pengucapan yang siswa lakukan.

g.    Merangsang. Media audio bisa memberikan rangsangan membaca dan menyimak bagi guru, menampilkan pesan dengan tegas dan audio bisa sangat serbaguna.

h.    Tahan kerusakan.

Keterbatasan Audio

a.    Masalah hak cipta. Karna audio bisa dengan mudah diciplak, bisa mengarah pada pelanggaran hak cipta.

b.    Tidak memantau perhatian. Pemutar audio tidak bisa memantau perhatian pelajar.

c.    Tahapan. Penentuan tahapan yang sesuai untuk menampilkan informasi bisa menjadi sulit jika pelajar kurang perhatian.

d.   Urutan kaku. Urutan presentasi audio terasa kaku.

e.    Kesulitan dalam menempatkan segmen. Sulit untuk menempatkan beberapa bagian yang spesifik dalam sebuah kaset.

f.     Berpotensi terjadi penghapusan tidak disengaja. Kaset bisa dengan mudah dihapus yang kemudian bisa menjadi masalah.

E.       Penggunaan Audio Dalam Pengajaran

Salah satu contoh penerapan media audio dalam pengajaran bisa dilihat melalui pelajaran bahasa inggris. Contohnya sebagai berikut:

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/Semester : IX/I

Standar Kompetensi  : Mendengarkan.

     Kompetensi Dasar :  Merespon makna dalam monolog pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk narative.

A. Tujuan Pelajaran

Ø  Memahami teks monolog yang diperdengarkan berupa teks lagu berbahasa Inggris.

Ø  Melengkapi kata-kata dalam teks monolog pendek.

Ø  Mengidentifikasi kosa kata yang ditemukan dalam teks monolog pendek.

Ø  Memberikan komentar terkait materi

B. Materi Pelajaran

Ø  Teks monolog pendek berupa teks lagu

C. Kegiatan Siswa

1.     Guru memperdengarkan sebuah lagu melalui audio dan siswa menyimak lagu yang diperdengarkan.

2.     Guru memutarkan lagu secara berulang-ulang dan siswa melengkapi missing words dalam teks lagu.

3.     Siswa mengidentifikasi dan mengkategorikan kosa kata dan tata bahasa yang kemungkinan besar muncul dalam mendengarkan topic materi.

4.     Siswa dan guru secara bersama-sama membahas hasil dari kegiatan mendengarkan yang telah dilakukan oleh siswa.

5.     Siswa memberikan komentar tentang materi yang telah dipelajari

D. Sumber dan Media

Ø  Tape audio / Kaset / CD

Ø  Teks lagu

E. Penilaian

Ø  Bentuk instrument.

-        Tes tulis : melengkapi kata yang hilang didalam teks

-        Mengkategorikan bentuk kata

                  Ø Pedoman pengskoran  untuk melengkapi kata yang hilang:

                       Uraian
    Score
Total score
1.     Menuliskan jawaban benar dan  penulisan kata tepat
2
2.     Menuliskan jawaban tapi salah
1
3.     Tidak menuliskan jawaban sama sekali
0

 

Nilai akhir:    Jumlah skor  x 100

                              Jumlah Soal
 
KESIMPULAN

Materi ini menekankan pada pentingnya penggunaan audio dalam proses belajar dan mengajar. Dari sini kita bisa melihat bahwa proses mendengar dan menyimak memiliki perbedaan dimana menyimak membutuhkan pemahaman untuk mendapatkan inti dari sebuah informasi. Kemampuan menyimak ini dapat dikembangkan melalui beberapa teknik yang diantaranya yaitu melalui pemberian  panduan dan arahan pada siswa pada saat proses menyimak, mencari gagasan utama, detail serta simpulan, penggunaan konteks dalam menyimak dan penganalisaan struktur presentasi.

Akan tetapi dalam proses menyimak ini, terkadang bisa terjadi gangguan atau hambatan dalam tiap tahapan proses komunikasi audio yang meliputi: encoding  / menyandikan, hearing / mendengar, listening / menyimak dan decoding / memahami. Gangguan ini muncul akibat pengaruh dari volume, kelelahan auditori, kemampuan individu dan kurangnya latar belakang pengalaman untuk memahami informasi.

Adapun bentuk audio bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu: digital dan analog. Kedua bentuk audio ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaannya dalam pembelajaran di kelas tergantung pada materi yang akan diajarkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Description: icon18_wrench_allbkg